Sujudku & Sujudmu

setel lagu rekomendasinya biar narasinya nge-feel banget.

Jasmine menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Air pada malam itu sangat dingin hingga membuat rasa kantuk Jasmine seketika sirna.

Ia membuka nakas, mencari sepasang mukena miliknya, mukena itu masih terlipat rapi karena tak pernah ia gunakan, selama ini ia selalu memakai mukena milik sang Bunda dengan alasan tak mau mukena miliknya kotor.

Jasmine berdiri di depan cermin, melihat dirinya sendiri yang begitu cantik dengan mukena putih yang membalut sekujur tubuhnya.

Lalu jauh di seberang sana, di kediaman Azzam, lelaki itu sudah berdiri tegak menghadap ke arah kiblat, mengangkat kedua tangannya lalu mengucapkan takbir.

Azzam terlarut di dalam kekhusyukan shalatnya, hingga ia tak menyadari begitu ia bersujud, air matanya jatuh membasahi kedua pipi nya.

Rukun demi rukun telah Azzam lakukan, sampai pada salam terakhirnya lelaki itu berdzikir sejenak lalu mengangkat kedua tangannya.

*“Ya Allah, jika memang ia pilihan terbaik maka dekatkanlah, tetapi jika ia bukan pilihan dari-Mu maka berikanlah hamba kekuatan untuk melupakan. Hamba mencintai salah satu makhluk-Mu ya Allah, hamba mencintainya karena-Mu dan hamba mencintainya tidak melebihi dari cinta hamba pada-Mu. Dekatkanlah jiwa dan raga kami, hingga kami dapat mengikrarkan janji suci di hadapan-Mu... nanti...”

Begitu do'a yang saat ini Azzam langitkan pada Tuhan-nya dengan air mata yang terus mengalir sampai menetes dari dagunya. Seakan ini adalah saksi cinta Azzam, bahwa sungguh ia mencintai Jasmine karena Allah.


Tak berbeda dengan Jasmine, usai menyelesaikan rukun shalat yang terakhir ia langsung mengangkat kedua tangannya.

“Ya Allah, sejujurnya hamba malu, hamba memiliki ribuan keinginan yang ingin dikabulkan, namun sujud hamba pada-Mu tak sepadan dengan banyaknya keinginan hamba ya Allah...” Jasmine terisak dalam keheningan, ia menumpahkan air matanya dan merendah di hadapan sang Ilahi.

*“Jika Azzam adalah lelaki yang Engkau pilih untuk menjadi lelaki penuntun dan pendamping hidup hamba, maka bantu hamba untuk melupakan Deka ya Allah. Akan tetapi jika Azzam bukan pilihan-Mu maka pertemukan lah hamba dengan pasangan yang baik, dan juga pertemukan lah Azzam dengan wanita yang baik... Hamba memohon pertolongan-Mu agar hamba dapat memilih lelaki yang tepat, lelaki yang dapat menuntun hamba untuk lebih dekat dengan-Mu...”

Pada malam yang hening dan syahdu itu terdapat dua pasang insan yang sedang bersujud memohon, dua insan lemah yang terisak dalam sujud mereka masing-masing. Bisikan-bisikan do'a mengalir dalam butiran-butiran tasbih yang terus menggema di penjuru langit.

Betapa lega nya perasaan Jasmine usai berbincang dengan Rabb yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya, seakan segala keraguan dan kegundahannya musnah, pikirannya pun menjadi lebih tenang. Hingga setelah shalat itu Jasmine sudah mengantongi jawaban yang akan ia berikan pada Azzam pagi nanti.


Jupiter Lee © 2021